Cara Menulis Sederhana dengan Baik dan Mudah

Walaupun banyak cara, teknik atau metode menulis yang bisa kita ketahui lewat berbagai sumber, namun dalam kesempatan ini saya ingin mengajak pembaca sekalian untuk memulainya dengan hal-hal dan cara yang sederhana. Sebelum kita membahas langsung ke cara menulisnya, perlu sebelumnya kita mengetahui hal-hal yang penting untuk mengembangkan kemampuan menulis sederhana :
  1. Mulailah dengan menyukai membaca tulisan (artikel / buku) yang disukai. Membaca buku sangat penting untuk pengembangkan kemampuan menulis, karena membaca buku merupakan proses penyerapan  yang sederhana dan mudah dilakukan dan kadang tanpa kita sadari kita kosa kata dan tata bahasa berkembang lebih pesan. Namun perlu menjadi catatan kita buku yang dibaca tentulah yang disukai agar bisa kita menerapkan rutinitas dan proses bertahap dalam penyerapan.
  2. Tandai kalimat utama / kalimat penting. Cobalah sesekali kita membaca perlahan atau berhenti jika membaca cepat kepada sebuah paragraf. Perhatikan beberapa kalimat atau paragraf kemudian tandai salah satu kalimat yang paling penting menurut kita.
  3. Mulai lah menulis. Jangan terhenti hanya sampai dengan membaca saja. Lanjutkan dengan mencoba untuk menulis walaupun sedikit demi sedikit.
Image Source : http://www.andyonline.net/2014/08/menulis-bukan-mengetik.html

Setelah hal-hal yang penting untuk kita lakukan diatas tadi, sekarang kita memulai untuk menulis dengan cara sederhana.

1. Tulislah Satu Kalimat Pendek dan Sederhana.

Jangan kita terkecoh bahwa kalimat pendek tidak memiliki kekuatan bahasa. Seribu kata yang tersusun dalam kalimat-kalimat dan paragraf-paragraf adalah penguatan terhadap sebuah kalimat pendek seperti halnya buku yang begitu panjang memahamkan sebuah konsep / teori yang berbentuk kalimat pendek. Puisi dan sastra memiliki makna dalam terbentuk dari kalimat-kalimat pendek. Oleh karena itu, cobalah menulis kalimat pendek yang sederhana untuk memulainya.

Misalnya :

  • Aku cinta Indonesia.

2. Buatlah beberapa variasi, perubahan atau kalimat-kalimat lain.

Pada sebelumnya kita sudah membuat satu kalimat sederhana. Setelah itu kita coba membuat kalimat-kalimat lain yang merupakan variasi atau kalimat berbeda dengan yang sebelumnya.

Misalnya :

  • Aku cinta Indonesia.
  • Hutan yang hijau terjaga kelestariannya.
  • Alam negeri yang indah.
  • Petani bekerja di sawah dan ladang.
  • Air mengalir di sungai.

3. Gabungkan kalimat yang dibuat.

Beberapa kalimat pendek yang sederhana tadi coba kita gabungkan dengan menyisipkan kata-kata baru sebagai penyambung dan kalimat-kalimat baru agar bisa terbentuk menjadi sebuah paragraf sederhana.

Misalnya :

  • Alam negeri yang indah. Hutan yang hijau terjaga kelestariannya dengan air jernihnnya mengalir di sungai. Para Petani bekerja di sawah dan ladang. Aku cinta negeriku Indonesia.
  • Aku cinta Indonesia. Negeri yang punya keindahan alam luar biasa. Hutannya nan hijau adalah kekayaan yang terjaga kelestariannya. Dimana ada petani bekerja di sawah dan ladang. Airnya jernih mengaliri sungai.
Jika kita merasa ada yang kurang pas atau kejanggalan dalam paragraf yang kita telah buat jangan khawatir. Itu pertanda bahwa kita punya kemampuan yang lebih baik lagi. Silahkan dikoreksi kembali hingga kita merasa lebih nyaman terhadap tulisan kita. Perbaiki saja, tidak harus tergesak-gesak membuat atau menambah paragraf baru.

4. Stop berpikir tata bahasa dan stuktur kalimat.

Jika dalam proses sederhana tadi timbul pemikiran kita akan mencari dan membuat dengan tata bahasa atau struktur kalimat yang baku. Lebih baik hentikan saja dulu memikirkannya. Ada hal yang lebih penting yang perlu dilakukan yaitu "membuang penyumbatan" jalan keluarnya kalimat dari pikiran kita dengan seringnya latihan.

Image Source : http://nulisbuku.com/blog/2014/01/7-tips-menulis-novel/

Menulis bisa kita ibaratkan seperti penyaluran air dari satu tempat ke tempat lain dengan pipa. Saat pertama kali mungkin akan kita temukan penyumbatan, bocor atau hal yang mengganggu kelancaran air. Usaha kita adalah membuat air menjadi mengalir lancar walaupun sedikit. Itulah yang lebih penting untuk dilakukan selain kita memikirkan pipa yang dipergunakan apa standar atau tidak. Setelah jalan pikiran lancar dan bisa menulis dengan kreatif itulah saatnya untuk memaksimalkannya.

Setelah pemikiran, ide dan kreatifitas kita mulai terasa nyaman untuk disalurkan dalam bentuk tulisan, lanjutkan pemahaman kita kepada sistematika kerangka tulisan.

5. Buatlah kerangka konsep atau kerangka karangan.

Selayaknya tubuh kita, struktur lemahnya (daging dan otot) perlu penopang untuk membentuk tubuh yaitu kerangka. Begitupun juga dengan tulisan, agar terlihat bentuk yang baik tulisan kita perlu dibuatkan sebuah kerangka yang bersifat sistematis dan terurut.

Sebagai contoh :

Judul

Pendahuluan

  • Latar Belakang Masalah
  • Definisi

Pokok Pembahasan

  • Sub Pokok Pembahasan
  • Sub Pokok Pembahasan
  • Sub Pokok Pembahasan
  • Sub Pokok Pembahasan

Penutup

  • Kesimpulan
  • Saran

Jika kita terapkan terkait dengan sebuah topik tertentu, bisa kita contohkan sebagai berikut :

Media Pembelajaran

Pendahuluan

  • Pentingnya media dalam pembelajaran
  • Defenisi Media Pembelajaran

Pokok Pembahasan

  • Jenis dan Macam Media Pembelajaran
  • Fungsi Media Pembejaran
  • Keuntungan atau Kelebihan Media Pembelajaran
  • Kekurangan Media Pembelajaran

Penutup

  • Kesimpulan
  • Saran

Kerangka karangan diatas merupakan salah satu contoh, kita bisa menemukan berbagai macam kerangka karangan yang beraneka ragam di berbagai sumber lainnya. Kita juga bisa mendapatkan referensi kerangka karangan dari melihat daftar isi sebuah buku.

Sampai disini dulu, semoga tulisan yang sederhana dari saya bisa bermanfaat bagi kita. Tetap semangat menulis dan terus berkarya.