Kemajuan Pendidikan di Sekolah

Kemajuan sekolah itu didasarkan berbagai macam hal dan faktor yang mana mesti memerlukan proses kadang bisa sangat lama sekali. Sekolah atau lembaga pendidikan sejenis bisa kita ibaratkan layaknya perusahaan. Pada sekolah dimana ada kelebihan yang ditawarkan kepada konsumen (masyarakat) bisa keutamaan dari bentuk barang (kelengkapan fasilitas dan sarana prasarana) atau jasa (kualitas layanan non fisik) dari sekolah.

Setiap sekolah sekarang memiliki kemajuan atau memajukan dalam bidang-bidang yang dikembangkan sekolah masing-masing. Ada sekolah yang lebih banyak terfokus membangun sarana dan prasarana, ada sekolah yang lebih terfokus pada siswanya, ada sekolah yang lebih terfokus pada pengembangan para pendidiknya dan adapula sekolah yang tidak sama sekali fokus mengembangkan hanya mengikuti alur pembelajaran dan pendidikan yang ada.

Agar terciptanya kemajuan sekolah tergantung kesatuan semua komponen yang ada di dalamnya.
Ada beberapa yang perlu diperhatikan untuk memajukan sekolah :

Kemajuan Non Fisik Sekolah

1. Tenaga Pendidik (Guru)

a. Cara Pandang Seorang Pendidik

Cara pandang seorang pendidik sangat lah diperlukan dirinya sendiri untuk kemajuan. Kemajuan yang dipengaruhi oleh cara pandang adalah kemajuan diri guru itu sendiri dan juga kemajuan lingkungan sekitar dia (termasuk sekolah di dalamnya). Seperti peribahasa "You are what you think", ke arah mana seorang guru membawa pemikirannya akan membawa diri guru dalam sikap dan tindakan. Ketika guru berpandangan ia yang memberikan wawasan kepada siswanya, sedikit banyak ia berfokus bahwa ia adalah sumber wawasan bagi para siswa. Sehingga mestilah guru perlu mengolah cara pandangnya ke arah pengembangan dan kemajuan agar terbentuk tindakan untuk kemajuan dirinya dan sekolahnya.

b. Kemampuan Guru dalam Mendidik dan Mengajar

Guru dikenal sebagai pendidik, namun kebanyakan fakta di lapangan menunjukkan bahwa guru sebagiannya lebih terfokus dalam hal mengajar saja. Guru lebih banyak ke arah menjadi seorang pengajar, memberikan pengajaran, menilai dan memberi ujian. Apabila kebanyakan guru hanya menjadi seorang pengajar fungsinya, maka "usaha akan membawa hasil", siswa akan menjadi orang yang pintar dalam wawasan dan ilmu pengetahuan, namun kepribadian dan prilakunya yang diharapkan belum tentu bisa dicapai. Hal ini karena pendidikanlah yang mengambil peranan untuk pencapaian tersebut.

c. Pelatihan Pengembangan Guru

Tidak hanya siswa saja yang perlu dilatih dan dikembangkan, guru dan tenaga kependidikan lainnya pun perlu pula diberi kesempatan untuk berkembang. Bentuk pelatihan dan pengembangan keahlian dan kemampuan bidang akademis ini bisa saja dikelola pada tingkatan terkecil, yaitu dalam sekolah antar guru, antar pejabat kepegawaian sekolah. Mungkin saja sekolah punya kesempatan untuk mengikuti pelatihan, workshop, seminar dan pengembangan lainnya di tingkat kecamatan hingga Internasional. Namun karena itu merupakan program kegiatan dari pihak luar sekolah, maka hal tersebut tergantung kepada panitia di luar. Jika sekolah membuat kegiatan pengembangan tersebut dilakukan di dalam sekolah, sekolah bisa menentukan waktu, tempat dan pengkondisian kegiatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sekolah. Tidak harus bersiftat formal, bisa saja semi atau non formal. Pelaksanaan ini yang perlu diperhatikan adalah dalam pelaksanaannya jangan sampai meninggalkan kelengkapan dokumen kegiatan misalnya seperti absensi kehadiran, waktu pelaksanaan, rincian biaya pengeluaran, surat keputusan kepala dan dokumen lainnya yang diperlukan.

2. Kemajuan di Bidang Administrasi (Data dan Dokumen)

Bidang administrasi pada umumnya lebih identik pada bagian Tata Usaha Sekolah yang mana dalam bidang tersebut mengkhususkan pengelolaan data-data yang terkait sekolan, tenaga pendidik dan kependidikan serta siswa-siswanya. Selain pengelolaan data, juga menangani dokumen dan berkas terkait sekolah. Kemajuan adminitrasi pada sekolah bisa dilihat data tata kelola data dan dokumen tersebut. Jika sekolah memiliki kemajuan dalam penataan tersebut tentu bila kita mencari yang terkait dengan data dan dokumen sekolah akan dengan cepat ditemukan. Sekolah yang administrasinya tidak maju (tidak dikelola dengan baik) bisa kita coba uji dengan menyakan hal sederhana seperti "Ada kah dokumen /data tentang profil sekolah?" jika hal tersebut bisa ditemukan berarti salah satu faktor bahwa sekolah tersebut memiliki pengelolaan yang cukup baik. Dengan cara lain yaitu observasi peletakkan kompulan-kumpulan dokumen.

3. Kemajuan Kegiatan Intra dan Ekstra Sekolah

Kegiatan intra dan ekstra sekolah yang digeluti oleh para siswa merupakan salah satu faktor yang mendukung adanya kemajuan pendidikan di sekolah tersebut. Sekolah yang tidak memiliki kegiatan untuk siswanya, kebanyakan bukan sekolah yang maju. Karena kegiatan-kegiatan Intra dan Ekstra Sekolah merupakan penyaluran emosi, pemikiran, keinginan, minat dan bakat siswanya untuk bergerak aktif. Lewat sanalah siswa memiliki gairah dan motivasi yang tinggi dalam belajar dan hidup gotong-royong dalam masyarakat sekolah.

Kemajuan Fisik Sekolah

1. Ruangan Belajar

Ruang Belajar pada umumnya dilengkapi dengan fasilitas meja, kursi, dan papan tulis. Selain itu ruang belajar atau yang kita sebut juga dengan kelas perlu ditambahkan fasilitas pendukung lainnya demi memudahkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran dalam kelas seperti : jam dinding, struktur organisasi kelas, jadwal petugas kebersihan kelas, poster dan gambar berwarna yang mendukung wawasan positif, alat-alat kebersihan kelas.

2. Space (Ruang Bergerak)

Space atau ruang kosong merupakan ruang gerak bagi warga sekolah yang memungkinkan mereka akan menjadi leluasa dalam aktifitas rutin di sekolah. Agar sekolah memiliki ruang gerak yang cukup (tidak mesti sekolah luas) perlu dikembangkan pengelolaan dan penataan wilayah sekolah agar tidak terlalu sempit. Taman, kursi dan meja dibawah pohon, daerah-daerah yang rindang dan sejenisnya merupakan penataan lingkungan yang memungkinkan lebih banyak ruang gerak. Ruang gerak ini merupakan salah satu alternatif mengurangi kejemuan, kejenuhan dan kebosanaan akbit rutinitas sehari-hari di sekolah selama satu minggu belajar.

3. Perpustakaan

Perpustakaan Sekolah mesti diadakan oleh pihak sekolah. Seperti kata pepatah "Buku adalah jendela dunia". Jika buku adalah tempat siswa bisa melihat dunia, maka perpustakaan yang memiliki banyak buku akan menjadi wahana bagi siswa untuk berkeliling dunia. Dengan kata lain, para siswa tidak jemu hanya tinggal di dalam kotak saja tapi mereka bisa melihat ke luar dunia lewat buku-buku perpustakaan. Selain itu pula perpustakaan merupakan tempat menenangkan diri dan emosi sehingga daya pikir dan daya hayal siswa terkontrol ke arah positif.

4. Majalah Dinding

Selayaknya perpustakaan, majalah dinding merupakan kunci pembuka wawasan siswa untuk menemukan hal-hal baru sebagai bekal wawasan untuk kehidupannya. Majalah dinding menjadi salah satu sumber belajar yang kreatif dan inovatif terkhusus bagi siswa. Dengan majalah dinding, siswa bisa menerima atau menyalurkan wawasan sehingga terbentuk sirkulasi pertukaran wawasan dari satu orang ke orang lain.

5. Laboratorium

Laboratorium merupakan tempat siswa melakukan ujicoba, riset dan berekspiremen mengenai cara belajar dan memproses dan menemukan wawasan. Pada umumnya di sekolah ada laborarotium IPA, Bahasa dan Komputer. Jika sekolah memiliki ruangan yang kosong atau laboratorium yang bisa difungsikan tidak hanya satu bidang pengajaran, mata pelajaran lain pun mestinya perlu dikembangkan pembelajaran lewatl boratorium pula.

6. Surat Kabar

Surat kabar sekarang ini khususnya daerah yang bisa dijangkau oleh penyedia, sekolah sudah bisa berlangganan dengan biaya yang cukup terjangkau. Surat kabar merupakan pengganti televisi dimana berita selalu diupdate dalam beberapa hari, selain itu berbagai macam bacaan yang bisa menambah wawasan serta daya paham siswa akan pembelajaran bahasa di sekolah.

7. Internet dan Komputer

Internet dan komputer merupakan fasilitas yang cukup mewah bagi beberapa kalangan. Kemewahan disini bisa berarti mahalnya harga untuk mendapatkanya atau keterbatasan untuk menyediakan fasilitas tersebut karena faktor jaringan internet belum masuk. Akan tetapi untuk kalangan sekolah di daerah perkotaan atau piinggiran perkotaan sudah sangat memungkinkan untuk mendapatkan fasilitas ini. Fasilitas internet dan komputer tidak hanya ditujuan untuk siswa saja, akan tetapi bisa pula dipergunakan oleh para guru atau kepegawaian untuk keperluan yang bersifat online seperti sekarang yaitu pengiriman dan penerimaan data lewat email, pendataan dapodik, pendataan siap padamu, dan lainnya.

8. Tempat Pembuangan dan Pengelolaan Sampah

Sampah di sekolah perlu diperhatikan sama-sama oleh semua pihak sekolah. Sekolah berhak dan wajib mengajarkan budaya bersih dan sehat kepada warganya dengan menyediakan fasilitas pembuangan dan pengelolaan sampah. Kebanyakan sampah di sekolah dihasilkan dari jajanan siswa dan konsumsi kertas dari pihak akademis sekolah. Jajanan siswa menghasilkan plastik-plastik bekas dan sisa makanan ringan, sedangkan akademis sekolah lebih banyak menghasilkan sampah jenis kertas dan plastik dokumen.

Dengan adanya sumber penghasil sampah, tentu sampah mesti perlu dikelola dengan pengarahan untuk membuang sampah pada tempatnya dan juga perlu penyediaan tempat pembuangan lanjutan (penumpukannya). Sekolah yang sampahnya tidak mengelola sampah akan membuat lingkungan sekolah tersebut rawan akan datangnya penyakit baik penyakit fisik maupun penyakit mental.

Selain sampah sekolah perlu mengelola sarana dan prasarana lingkungan hidup yang merupakan keperluan utama penciptaan lingkungan yang mendukung kemajuan pendidikan dalam sekolah.

9. Toilet

Toilet atau yang juga kita sebut dengan WC, di semua sekolah tentunya sudah ada. Namun, kebanyakan kasus pengelolaan toilet adalah seringnya tempat tersebut tidak dikelola dengan baik. Seakan-akan karena merupakan tempat pembuangan (buang air besar dan kecil) menjadi kurang dikelola sekolah terlebih lagi toilet siswa. Toilet selayaknya ruangan lain perlu pula dikelola tiap harinya dengan menjaga kebersihan dan kesegaran ruangan toilet. Kalau pun perlu, toilet selalu dikontrol kelancaran airnya, dinding diberi hiasan atau tulisan yang menarik dan diletakkan cermin umum di dalamnya.

10. Unit Kesehatan Sekolah

Tidak selamanya semua warga sekolah berada dalam keadaan sehat, bisa saja sesekali ada yang jatuh sakit, kurang enak badan, pingsan dan sebagainya. Untuk itulah di dalam sekolah mesti disedikan ruangan kecil untuk menenangkan diri atau istirahat dengan disediakan pula obat-obatan umum seperti pereda demam, sakit kepala, perban, obat merah dan lainnya. Unit Kesehatan Sekolah (UKS) ini dimaksudkan untuk memberikan layanan penanganan pertama apabila terjadi sakit mendadak atau kecelakaan sewaktu masih jam sekolah. Jika penanganan pertama ini tidak bisa akibat beratnya sakit bisa dirujuk ke puskesmas dan petugas medis terdekat.

11. Bimbingan Konseling

Kebayakan kita baik guru ataupun siswa beranggapan bimbingan konseling merupakan wadah penanganan untuk siswa-siswa bermasalah (Nakal dan Pelanggar aturan) padahal BK tersebut tidak hanya difungsikan sebagai yang disebutkan sebelumnya, tetapi BK bisa menangani siswa-siswa yang memiliki kesulitaan dalam proses pemahaman belajar, siswa yang berkebutuhan khusus, siswa yang ingin berbagi unek-unek (curhat) dengan kata lain BK menjadi tempat dimana adanya teman berbagi dan pendengar yang baik.