Majalah Dinding Media Proses Kreatif

Majalah dinding atau yang biasa pula kita kenal sebagai Mading adalah media penyaluran kreatifitas dalam bentuk lembaran. Di sebagian banyak sekolah sudah memiliki / membuat majalah dinding baik untuk khusus penyaluran kreatifitas siswanya ataupun dikombinasikan fungsinya dengan papan pengumuman sekolah.

Original Source From : http://muda.kompasiana.com/2013/02/23/Frevolusi-mading-majalah-dinding-536507.html

Sangat disayangkan sekali jika sekolah kita belum memiliki majalah dinding. Membuat majalah dinding tidak harus memesan atau membelinya dipasaran. Pihak sekolah bisa saja mengarahkan para siswanya di waktu kosong atau kesediaan pihak sekolah untuk membuatnya dengan menggunakan bahan yang tidak terpakai lagi. Misalnya papan dari meja yang sudah aus, usang atau rusak.

Selain dari papan, bisa saja kita membuat majalah dinding khusus kelas dengan mempergunakan bahan dasar gabus/stroform yang lebih murah didapatkan dipasaran. Tinggal kita memodifikasi supaya kelihatan menjadi menarik.

Dalam kaitannya dengan majalah dinding, siswa merupakan manusia yang memiliki potensi untuk berkembang kreatif yang mampu menghasilkan karya luar biasa. Minat dan bakatnya akan berkembang baik disekolah apabila lingkungan sekolahnya mendukung, memfasilitasi, menyalurkan dan menghargai aspirasi mereka.

Kreatifitas seseorang tidaklah harus langsung diharapkan muncul kepermukaan yang bisa dilihat kasat mata oleh orang lain. Akan tetapi, itu memerlukan proses yang kadang tidak dalam waktu dekat. Kita misalkan ketika siswa kebanyakan diminta untuk menuliskan sebuah puisi, mereka tentunya memiliki kemampuan, minat, bakat, cara pandang yang bermacam-macam terhadap puisi yang ditulis bahkan terlebih lagi dengan tema puisi yang bebas.

Pada awalnya bisa saja kurang nyaman dibaca karena tulisannya belum begitu bagus, kurang enak dipahami karena kata-kata yang dipergunakan tidak kesatuan, temanya tidak fokus dan sebagainya. Walaupun demikian, karya mereka patutlah diberi acungan jempol atau penghargaan lainnya. Yang kemudian tetap perlu dlanjutkan proses penyaluran tersebut dengan pemberian motivasi (misalnya: hadiah) dan bimbingan langsung dengan pengarahan khusus ataupun bimbingan tidak langsung dengan memberikan komentar pada karya mereka, pembenahan bahasa dalam pelajaran, pemberian informasi dan wawasan dengan arikel-artikel yang bisa kita dapatkan dari berbagai sumber terlebih di internet.

Dari sekian banyak siswa tersebut nantinya akan muncul dengan perhatian kita yang mana berbakat (karyanya bagus) dan yang mana berminat (suka dan sering menghasilkan karya serupa). Bagi mereka yang tidak berbakat di satu bidang, bisa jadi mereka berbakat di bidang lainnya.

Para guru tentunya diharapkan tidak menjadi guru yang egois, guru yang hanya ingin mencapai target pengajaran dan mata pelajaran saja. Guru sangat lah diharapkan bersedia membantu mendidik para siswa dengan arahan-arahan positif yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan baik para siswa. Memberi waktu yang lowong/senggang untuk kegiatan-kegiatan kreatif merupakan salah satu cara mendidik para siswa menjadi manusia yang sesungguhnya dengan memeperhatikan aspek intelejensi, apektif dan motorik mereka.

Dalam penyaluran minat bakat siswa di majalah dinding perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya adalah :

  1. Majalah dinding dibuka untuk karya dengan seluas-luasnya.
  2. Majalah dinding dibuat semenarik mungkin.
  3. Majalah dinding diaktifkan secara rutin dan berkala.
  4. Majalah dinding divariasikan dengan berbagai karya.