Apa itu belajar?

Tentu kita semua tau maksud belajar secara umumnya “apa itu belajar?”. Belajar adalah kata kerja turunan dari kata dasar ajar yang ditambahkan imbuhan (awalan) be-. Jika digabungkan mengandung makna kegiatan/proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam bidang tertentu. Karena ini adalah proses – bukan hasil – maka belajar memerlukan minat - keinginan, waktu, tenaga dan pengorbanan untuk melalui jalan/proses tersebut sehingga kita mendapatkan hasil/tujuan dari belajar tersebut.

1. Minat - Keinginan

Minat atau keinginan adalah faktor penting dalam belajar. Seseorang yang belajar berarti dia memiliki motivasi dari dalam dirinya untuk berkeinginan mengembangkan diri dan potensi positif yang ada pada dirinya. Kebanyakan orang yang rendah tingkat pendidikannya – baik banyak dari pedesaan maupun perkotaan – tidak memiliki motivasi untuk berkeinginan belajar, motivasi diri tidak tumbuh, motivasi tidak kuat.

Belajar seperti halnya makan, apabila dalam dirinya memiliki keinginan maka tentunya akan berusaha sebisa ia lakukan. Minat, keinginan dan motivasi bisa saja berasal dari pikiran positif seseorang untuk mendapatkan sesuatu harapan (cita-cita). Dengan bayangan positif tersebut, sesorang akan mempertahankan perasaan dan pikirannya untuk menjaga “minat” tersebut tetap tumbuh di dalam dirinya.

2. Waktu

Waktu adalah faktor yang juga berpengaruh dalam belajar. Kadang kala, sebagian orang berpikir bahwa waktu belajar adalah masa muda atau masa disekolah. Hal ini perlu kita cermati bersama jika waktu belajar adalah masa muda, apakah ketika usia tua sudah mendapatkan ilmu yang benar, pas, cukup? atau waktu belajar hanya dimasa sekolah, apakah selesai sekolah kita sudah mendapatkan apa tujuan belajar kita? Tentu kita semua tahu jawaban yang bijaksana adalah waktu belajar kita adalah selama masih hidup. Sehingga bukanlah kata yang tepat bila usia menjadialasan untuk berhenti belajar. Dalam sebuah ajaran islam (al-hadist) diterangkan dan dianjurkan mengenai waktu belajar bahwa menuntut ilmu (belajar) dari buaian (dekapan sang ibu) hingga liang lahat (mati). Ini sangat jelas sekali bahwa belajar itu tidak membatasi usia kecuali hingga meninggal dunia.

Disamping itu pula, seseorang yang melewati proses belajar tentunya menggunakan waktu untuk mencapai tujuan dari ia belajar tersebut. Pencapaian tujuan belajar kadang kala tidak bisa kita pastikan mendapatkan apa yang diinginkan. Oleh sebab itu “belajar” adalah proses yang panjang dan selalu bertambah. Saat seseorang belajar bisa kita ibaratkan seperti minum air laut. Semakin banyak meminum (menuntut ilmu), terasa semakin haus. Bisa juga belajar seperti orang menyulam dengan benang, satu warna, kemudian tambah warna lain, tambah variasi hingga ia cukup merasa puas dengan hasil yang dimilikinya dan terciptalah hasil karya yang lebih bagus.

3. Tenaga

Proses bisa berarti jalan. Untuk melangkah kita memerlukan tenaga. Jika kita berusaha keras layaknya berlari. Kita surut motivasi, kita lelah dan tertatih. selama seseorang tetap melangkah maju (belajar) ia akan mendekati dan atau sampai hingga tujuan.

Seperti itu bisa kita perumpamakan seseorang yang belajar. Ia harus menyadari bahwa belajar memerlukan tenaga. Tenaga bisa berasal dari keinginan / motivasi yang tumbuh. Tanpa keinginan / motivasi ia tidak akan menggunakan tenaganya untuk memilih jalan belajar. Sehingga tenaga menjadi faktor yang mempengaruhi belajar seseorang.

4. Pengorbanan

Kata “pengorbanan” kadang kala seperti hal yang mengharuhkan, meninggalkan sesuatu demi sesuatu yang lain. Pengorbanan terlepas dari – apakah itu benar atau salah, penting atau lebih penting, rugi atau untung – yang dipahami oleh orang yang mengorbankan bahwa apa dilakukannya adalah memilih jalan satu tanpa bisa memilih jalan yang lain.

Dalam proses melewati jalan “belajar”, seseorang bisa banyak mengorbankan hal-hal yang sangat disayangkan untuk dilewati. Akan tetapi dengan memilih dan meyakini jalan yang ia pilih, ia tidak akan menyesalinya. Sebagai contoh “seseorang yang memilih jalan belajar dalam dunia bisnis, ia akan menyakini jalan tersebut sesuai keinginannya. Walaupun ia memiliki jalan untuk belajar bidang ilmu pengetahuan lain yang bisa saja dia punya keinginan sama kuat dengan jalan belajar bisnis.