Selain guru yang “murah senyum”, hal yang bisa menjadikan murid menyukai sang guru adalah guru yang memiliki karakter bersahabat dengan murid. Sikap guru yang senang bersama murid baik itu ketika belajar, bermain, bergembira, bercanda bersama para murid tanpa membedakan murid dari sisi keceradasan, latar belakang, postur tubuh dan muka, jenis kelamin dan hal-hal yang berkaitan dengan fisik serta masih dalam batasan sikap sebagai seorang guru adalah sikap guru yang disenangi para murid. Murid memiliki tanggung jawab belajar yang kadang dengan suasana serius membuat mereka merasa jenuh dan bosan. Dengan adanya keakraban suasana diluar kelas bersama guru, murid akan merasa dan berpikir bahwa belajar disini – bersama guru – sangat menyenangkan.
Disisi lain, dengan kerakraban tersebut sang guru bisa menilai perkembangan prilaku dalam hubungannya dengan kawan-kawannya. Selain itu sang guru bisa menanamkan wawasan dan keilmuan tanpa disadari dan dijejal kepada mereka. Dengan keakraban seperti itu, sang murid akan menyadari bahwa guru tersebut peduli dengan keadaan dirinya.
Seorang guru tidaklah harus selalu menjaga jarak dengan para muridnya, selama etika dan batasan sebagai guru tidak terlampaui. Dan guru yang menyayangi muridnya sebagaimana ia menyayangi ilmu yang diberikannya kepada para murid, ia tidak akan melewati batasan diluar etika sebagai manusia terdidik (amoral).
Jika kita sebagai murid, kita akan senang bila belajar,bermain, berkomunikasi dan akrab dengan murid lain yang mau bersahabat dengan kita. Terus, bagaimana jika seorang guru menjadi sahabat yang bisa memahami, menganggap, menghargai dirinya sebagai kawan? (Guru yang Bersahabat).
No comments:
Post a Comment