Penyebab Eksternal Kelas Tidak Menyenangkan

Men of School ingin berbagi ide dan pengalaman mengenai kobosanan yang ditemui di kelas. Kebosanan merupakan hal yang tidak menyenangkan jika terjadi pada diri kita terlebih pada pembelajaran kita di dalam ruangan. Selain 8 hal penyebab kebosanan kelas dari segi internal (guru dan siswa), kelas menjadi tidak menyenangkan bisa disebabkan oleh hal yang bersifat ekternal. Tidak menyenangkannya suatu pelajaran adalah tantangan akan majunya pembelajaran atau berlanjutnya pembelajaran pada tingkatan selanjutnya. Apabila kebosanan menyebabkan pembelajaran menjadi terhenti atau terganggu, bisa mempengaruhi kepada hal-hal lainnya.
Kebosanan Kelas
Kebosanan Kelas by me
Tidak menyenangkannya pembelajaran disebabkan oleh faktor eksternal ini berkaitan dengan fasilitas dan lingkungan yang menciptakan iklim (suasana) pembelajaran. Berikut ini beberapa hal ekternal yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam pembelajaran khususnya dalam ruangan kelas.

Siswa Melebihi Kapasitas

Ada sekolah-sekolah yang menerima siswa melebihi kapasitas kemampuan yang dimiliki oleh sekolah itu sendiri. Kemampuan ini misalnya ruangan dan fasilitas kelas yang dipaksakan melebihi batas idealnya pembelajaran dalam kelas. Batas pengisian siswa dalam kelas, idealnya adalah dengan mengisi sebanyak 20 orang siswa dalam 1 kelas normal dengan 1 orang guru.

Saya pernah beberapa kali menemui pembelajaran yang diisi oleh 1 orang guru dengan jumlah siswa lebih dari 20 bahkan mendekati 50 siswa. Saya pernah bertukar pendapat dan membayangkan bagaimana kita mengajar dengan jumlah yang segitu banyaknya siswa dalam satu ruangan. Apakah bisa kita arahkan untuk fokus pada materi pembelajaran, cukupkah 4 jam pelajaran bila harus memberikan kesempatan praktek belajar kepada mereka?.

Monotonnya Ruang Kelas

Ruang kelas yang polos hanya diisi oleh perangkat utama pembelajaran seperti kursi dan meja guru, kursi dan meja siswa berserta papan tulis bisa menyebabkan timbulnya rasa membosankan. Seakan-akan ketika siswa berada di dalam kelas layaknya dalam sebuah penjara.

Ruang kelas sangat perlu untuk dimodifikasi, didekorasi atau ditambahkan dengan hiasan-hiasan, sehingga bisa membuat suasana hati ketika berada di ruangan kelas lebih tenang. Akan lebih baik lagi apabila kita bisa mengajar kepada para siswa yang ada di kelas untuk berkreatifitas dan dipajang di dinding kelas mereka, selain menjadi senang mereka juga akan merasa berbangga diri karena sudah bisa berkarya walaupun sebatas ruangan kelas. Para siswa bisa diajak untuk membuat lukisan, gambar peta pulau-pulau nusantara, kata-kata inspirasi yang bisa terlihat jelas di dinding dan lain-lainnya.

Untuk mengatasi tantangan monotonnya ruangan kelas, maka hal ini akan berkaitan dengan tanggung jawab dan tugas ketika kita menjadi wali kelas dalam mengembangkan serta menciptakan ruangan belajar yang kondusif lebih-lebih menjadi menyenangkan.

Ruangan yang Kotor

Salah satu lagi yang menyebabkan kelas tidak menyenangkan adalah adanya berbagai macam sampah, debu dan kotoran lainnya yang bisa mengakibatkan kurang atau tidak nyamannya belajar d ruangan tersebut. Selain sampah mungkin juga kita sering menemui kelas kita yang meja dan kursi para siswanya bercorat-coret.

Coretan-coretan tersebut perlu kita pandang sisi positifnya. Para siswa adalah manusia yang masih mudah dan suka mencoba serta berkreasi, akan tetapi ketika sekolah tidak memiliki tempat penyaluran ide-ide mereka lebih sering dituangkan ke dalam kertas sehingga menjadi sering siswa menghambur-hamburkan kertas catatannya untuk hal tersebut. Adapula yang mencurahkan ide-idenya kedalam coretan meja atau kursi belajar mereka.

Memikirkan hal tersebut, sebaiknya pihak sekolah beserta wali kelas bisa memberikan media penyaluran asipirasi dan kreatiftas mereka seperti kegiatan-kegiatan inovatif, majalah dinding kelas atau kegiatan pembinaan kreatifitas siswa lainnya. Sehingga kerusakan-kerusakan yang tidak diinginkan bisa dihindari atau diminimalisir.

Kurangnya Oksigen Masuk Kelas

Selayaknya kita sebagai manusia ketika kekurangan oksigen yang masuk ke dalam otak, maka kita akan berubah menjadi panik, stress, diselimuti ketakutan, tidak tenang. Begitu pula ketika ruangan kelas kita kekurangan oksigen (O2), siswa akan menjadi kacau, pembicaraan dalam kelas menjadi tidak fokus, guru menjadi stress dan emosi kurang terkendali, bau yang tidak sedap mengganggu pernapasan, gerah dan membosankan.

Kurang masuknya oksigen ke dalam kelas bisa saja disebabkan oleh ruangan kelas tidak memiliki ventilasi (saluran udara) yang cukup, jendela ruangan kelas tidak dibuka, hanya mengandalkan kipas angin saja, kurang atau tidak adanya tanaman di dalam atau luar kelas (sekolah dibuat tandus) terlebih lagi ketika musim kemarau atau panas terjadi dengan asap kabut seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Setelah membaca artikel di atas, semoga kita bisa menjadikan kelas kita menjadi lebih menyenangkan dan disenangi oleh banyak orang khususnya para siswa kita sendiri.

Terima kasih sudah membaca semoga bisa bermanfaat.