Lirik Lagu Indonesia Raya
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku,
Hiduplah negeriku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya, merdeka, merdeka,
Tanahku, negeriku yang kucinta.
Indonesia Raya, merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.
Cipta : Wage Rudolf Soepratman
Penggunaan Lagu Indonesia Raya
Indonesia Raya dimainkan dan dinyanyikan pada setiap upacara bendera atau penaikan bendera kebangsaan Republik Indonesia. Di sekolah kita di Indonesia lagu Indonesia Raya dinyanyikan pada setiap upacara rutin senin pagi dari tingkatan sekolah dasar hingga lanjutan. Lagu tersebut dikumandangkan ketika Bendera Indonesia yaitu Bendera Merah Putih dinaikkan. Pada saat tersebut dikondisikan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian agar bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir.Upacara bendera dan penyanyian lagu Indonesia Raya juga diadakan setiap tahun pada hari kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 17 Agustus. Ketika lagu Indonesia raya dikumandangkan dan bendera merah putih dinaikan di tiang bendera, setiap warga negara berdiri tegak dan memberi hormat bila mereka menggunakan baju resmi, pakai satuan atau pakaian kedinasan.
Sejarah Lagu Indonesia Raya
Pada tahun 1928 tepatnya tanggal 28 Oktober 1928, Lagu Indonesia Raya pertama kali diperkenalkan oleh seorang pemuda yang merupakan komponisnya, Wage Rudolf Soepratman. Saat di Kongres Pemoeda II di Batavia (Jakarta sekarang).Supratman, putra Sersan KNIL Djoermeno Senen Sastrosoehardjo, di saat itu memang sudah dikenal sebagai komponis, serta wartawan dan penulis muda berbakat. Berkat pergaulannya cukup luas di kalangan kaum muda, hatinya tergerak untuk menciptakan ode itu, walau kemudian oleh beberapa pengamat, dikatakan lagu Indonesia Raya itu terpengaruh La Marseille – ciptaan Rouget de L’isle (1922).
Terbitan Asli Lagu Indonesia Raya Sumber Gambar : https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Raya |
Tahun 1930. Saat jaman Belanda tersebut lagu Indonesia Raja dilarang dinyanyikan umum, karena dianggap mengganggu ketertiban dan keamanan. Supratman diinterogasi dan ditanya mengapa memakai kata “merdeka, merdeka”. Dia menjawab kata-kata itu diubah pemuda lainnya, sebab lirik aslinya “moelia, moelia”. Protes pun berdatangan, sampai volksraad turun tangan. Akhirnya lagu Indonesia Raya minus lirik “merdeka, merdeka” boleh dinyanyiakn, asal dalam ruangan tertutup.
Menjelang ujung umurnya, setelah menciptakan lagu Dari Barat Sampai ke Timur, Bendera Kita, Ibu Kita Kartini dan lainnya, Supratman pada 7 Agustus 1938 ditangkap Belanda di Surabaya, gara-gara lagunya Matahari Terbit yang dianggap mengandung “simpati” terhadap Kekaisaran Jepang. Lagu itu pun dilarang diperdengarkan di muka umum. Tak lama kemudian, W.R. Supratman wafat.
Jepang menduduk Indonesia tahun 1942. Lagu Indonesia Raya segera dilarang dikumandangkan, walau sebelumnya Jepang sempat mengudarakan lagu ini lewat Radio Jepang – untuk mengambil hati “saudara mudanya”. Tapi setelah merasa kedudukannya goyah, Jepang membentuk Panitia Lagu Kebangsaan pada tahun 1944.
Naskah asli Supratman tahun 1928, kemudian diubah beberapa kata-katanya. Namun, perubahan cukup besar terjadi pada refrain lagu 1928 : Indones’, Indones’ Moelia, Moelia Tanahkoe, negrikoe yang Koetjinta Indones’, Indones’ Moelia Moelia, Hidoeplah Indonesia Raja, menjadi: “Indonesia Raya, Merdeka Merdeka, Tanahku, Negriku yang Kucinta, Indonesia Raya, Merdeka Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya” (dalam versi 1944).
Tahun 1948 setelah Jepang angkat kaki dari Indonesia, namun hingga Agustus 1948 belum ada keseragaman, hingga dibentuklah Panitia Indonesia Raya pada 16 November 1948.
Tahun 1950, Indonesia Raya dimainkan secara musikal oleh orang Belanda (atau Belgia) bernama Jos Cleber (pada waktu itu ia berusia 34 tahun). Setelah menerima permintaan Kepala Studio RRI Jakarta adalah Jusuf Ronodipuro sejak pada tahun 1950, Jos Cleber pun menyusun aransemen baru, yang penyempurnaannya ia lakukan setelah juga menerima masukan dari Presiden Soekarno.
Baru tahun 1958 yaitu pada 26 Juni 1958, keluar peraturan pemerintah tentang lagu Indonesia Raya dalam enam bab khusus yang mengatur tata tertib, sampai keseragaman nada, irama, kata, dan gubahan lagu.
Teks Lagu Indonesia Raya Sumber Gambar : https://toucheffect.wordpress.com/2014/03/20/biografi-w-r-soepratman |
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Raya
- https://toucheffect.wordpress.com/2014/03/20/biografi-w-r-soepratman
- http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/08/sejarah-lagu-indonesia-raya
No comments:
Post a Comment