Latihan Kreatif Kemampuan Mendengarkan

Setiap orang memiliki kemampuan mendengarkan. Namun kemampuan yang ada tersebut memiliki keterbatasan masing-masing. Selama dia masih memiliki kemampuan mendengar (tidak tuli), ia masih memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan menjadi lebih baik. Sama hal nya dengan kemampuan berbahasa yang lain, mengembangan kemampuan tersebut memerlukan proses dan waktu. Lama tidaknya seorang meningkatkan kemampuan mendengarkan bisa dipengaruhi oleh banyak, efektif dan efisiennya latihan mendengar yang dilakukannya.
Melatih Pendengaran
Karena kemampuan mendengarkan berkaitan dengan fungsi pendengaran (telinga), maka latihannya pun akan mengarah kepada penggunaan alat dengar tersebut. Perlu diketahui untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan, perlu kita mengenal batasan kemampuan alat dengar yang kita miliki tersebut.

Pada proses pembelajaran, pengembangan kemampuan mendengar siswa dipengaruhi oleh sumber suara (suara guru atau sumber suara lainnya) dan kepekaan pendengaran siswa. Untuk menganlisa itu perlu kita lakukan teknik pengukuran kemampuan mendengarkan. Pengukuran yang dilakukan antara lain bisa :
  1. Mengukur Kejelasan dan Volume Sumber Suara
    Sumber suara merupakan termasuk hal penting dalam peningkatan kemampuan pendengaran. Apabila di dalam proses belajar-mengajar sumber suara adalah suara guru, maka guru mesti menyesuaikan dan mengontrol volume suara dan kejelasan dalam pengucapan. Suara guru tidak mesti nyaring, namun cukup bisa didengar oleh siswa yang paling jauh dari guru.

    Apabila sumber suara berasal dari alat pengeras (speaker), maka kontrol volume sangat perlu diperhatikan terlebih lagi pengeras suara tersebut hanya bersumber pada satu arah (umumnya meletakkan di depan ruangan). Pengeras suara bisa mengganggu pendengaran siswa bila yang terdekat merasa terlalu keras dan bagian terjauh tidak mendengar (tidak jelas didengar) dari tempat mereka berada.

    Alat pengeras suara sama halnya suara langsung dari guru juga memiliki keterbatas. Dengan mengetahui keterbatasan sumber tersebut, guru bisa membijaksanainya dalam mempergunakan sumber suara.
  2. Mengukur Daya Tangkap dan Kejelasan Pendengaran Siswa.
    Hal yang kedua adalah dengan mengukur daya tangkap pendengaran para siswa. Salah satu caranya adalah dengan menanyakan kejelasan penangkapan sumber suara dari posisi dimana siswa itu berada.

    Dalam kenyataannya, suara setiap guru memiliki karakter yang bermacam-macam. Ada yang dengan mudah guru menggunakan suara yang bisa didengar siswanya dari jarak yang terjauh. Akan tetapi ada pula karakter suara guru yang susah untuk didengar siswa walaupun sudah berada dibagian terdekat.

    Untuk mensiasati hal tersebut, guru bisa melakukan teknik penyampaian dengan arah yang bervariasi. Bisa saat menyampaikan berada didepan, bisa berada di bagian tengah kelas ataupun belakang kelas. Apabila guru lebih banyak menyampaikan materi / instruksi dari bagian depan, maka untuk bisa ditangkap apa yang disampaikan, guru merubah posisi duduk siswa dengan meletakkan siswa yang pendengarannya susah menangkap kejelasan suara pada bagian dekat guru dan meletakkan siswa yang memiliki kemampuan dan perhatian bagus bagian belakang. Pemposisian duduk siswa juga akan bermanfaat untuk meningkatkan perhatian para siswa terhadap penyampaian materi pembelajaran.

    Setelah guru dapat mengukur kemampuan atau batasan pendengaran para siswa, guru dapat melakukan latihan-latihan umum untuk pengembangan kemampuan mendengarkan seperti yang berikut ini :
    1. Diamlah Untuk Beberapa Saat.
      Latihan yang pertama adalah meminta siswa untuk tenang sejenak. Dengan suasana diam, guru dan siswa menjadi lebih sensitif terhadap suara-suara yang muncul disekitar. Ketenangan saat diam berarti tidak menimbulkan suara-suara yang dapat mengganggu sehingga guru dan siswa bisa memusatkan pikiran pada suara-suara tertentu atau yang ditentukan.-Keadaan dimana terjadi keributan dan kegaduhan membuat kemampuan mendengarkan menjadi terganggu. Sehingga daya konsentrasi siswa ataupun guru menjadi terpecah oleh perhatian lain.

      Untuk itulah guru dilatih kesabaran untuk membiasakan siswanya agar bisa mengendalikan diri. Memberi kesempatan untuk diam dan memberi kesempatan untuk bersuara. Dengan kata lain para siswa bisa mengatur emosi mereka di dalam proses pembelajaran. Hal ini menjadi tantangan besar bagi guru yang memberikan pembelajaran pada tingkat usia anak didik Sekolah Dasar dan Lanjutan Pertama dimana sebagian besar yang guru hadapi adalah psikologi keramaian dan kecerian yang labil dari para siswa.
    2. Mendengarkan Beberapa Suara.
      Latihan mendengarkan berikut adalah mendengarkan beberapa suara. Pada latihan mendengarkan beberapa suara, buat dan ajaklah siswa mendengarkan salah satu dari beberapa suara. Dengan ini, siswa akan terlatih untuk menyeleksi perhatian mereka pada suara-suara tertentu saat keadaan muncul banyak suara.

      Buatlah suara atau temukan suara-suara disekitar kita yang menarik untuk didengarkan, kemudian tanyakan kepada siswa yang mereka dapat tangkap dari suara tersebut. Melatih mendengarkan beberapa suara tidak mesti yang didengarkan adalah kata atau kalimat. Bisa saja siswa dilatih mendengar suara suara lain. Dengan seringnya latihan ini, kita dan juga siswa bisa meningkatkan kesensitifan pendengaran dan juga konsentrasi dengan bantuan gangguan / pengecoh dari suara lain (distruction).
    3. Menikmati Suara-Suara yang Anda Tidak Suka.
      Latihan mendengarkan berikut merupakan latihan lanjutan, karena memiliki tantangan lebih berat. Kebanyakan orang mendengarkan apa yang mereka sukai untuk didengarkan. Mereka akan mengacuhkan perhatian dari suara-suara yang tidak disenangi kepada suara yang nyaman didengar.

      Kesukaan seseorang terhadap suara dipengaruhi oleh subjektifitas dan kebiasaan seseorang. Misalnya bagi siswa, guru yang menyampaikan dengan lantang dan bersemangat itu disukai. Namun siswa yang lain lebih menyukai guru yang menyampaikan dengan tutur perlahan dan lembut. Contoh lain diluar kelas. Kebisingan pasar bisa dianggap suara yang mengganggu, tapi bisa pula dianggap sebagai keramaian yang menyenangkan.

      Dalam pembelajaran, buatlah latihan mendengarkan yang disenangi dan ajaklah siswa untuk menikmati suara yang tidak disenangi. Karena ada suara-suara yang disenangi dan ada suara yang tidak disenangi, maka cobalah untuk menikmatinya karena dimana yang tidak disenangi tersebut juga menyimpan keunikan dan kesenangan yang tidak langsung dinikmati.
    4. Mengubah Posisi Mendengarkan Anda.
      Peningkatan kemampuan mendengarkan dapat dilatih dengan menentukan posisi yang tepat dan sesekali merubahnya ke posisi yang lain. Ini akan memberikan pengalaman kita untuk mengetahui bagaimana posisi yang baik untuk mendengarkan. Secara tidak langsung hal ini berguna untuk mengukur daya tangkap pendengaran.

      Pemposisian ini layaknya meletakan antena penerima sinyal gelombang radio. Posisi yang tepat besar kemungkinan kita atau siswa kita bisa menerima dengan baik sinyal dari sumbernya (sumber suara).-Posisi juga dapat mengukur bagian telinga sebelah mana yang memiliki daya tangkap lebih kuat. Namun untuk memaksimalkan daya tangkap tetap perlu mempergunakan kelebiihan dari dua bagian alat pendengaran.
Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat.