Mengenal Kejiwaan Tipe Siswa Introvert dan Ekstrovert

Salah satu pendekatan belajar siswa adalah dengan mengenal tipe kejiwaan siswa apakah ia termasuk ke dalam tipe Introvert ataukah termasuk Ekstrovert. Dengan mengenal jiwa siswa secara individu tersebut, guru akan menjadi lebih bisa menemukan strategi, cara, metode atau teknik yang tepat bagi pembelajaran mereka. Strategi, cara, metode atau teknik belajar yang sesuai dengan kejiwaannya membuat mereka akan lebih bisa menyesuaikan dengan pembelajaran.

Ada yang harus di pahami oleh orang-orang bahwa setiap manusia mempunyai tipe-tipe kepribadian yang berbeda-beda dan unik-unik. Ketidaksamaan tersebut merupakan ciri khas dari setiap individu yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam cara pengambilan keputusan, prilaku verbal dan non verbal, menangani masalah, interaksi sosial, metode belajar, dan lain sebagainya. Hal itu dapat dianalisa dalam kontekstualnya dengan memahami di setiap perbedaan. Sehingga Eysenk mencetuskan bahwa tipe umum kepribadian terbagi menjadi dua bagian yaitu Ekstrovert dan Interovert yang kedua macam tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam menanggapi lingkungan dan sosial juga dalam hal psikososialnya.
Introvert dan Ekstrovert
Introvert dan Ekstrovert
Tipe umum kepribadian introvert menurut Jung ialah seseorang yang mempunyai pandangan yang subjektif dan terindividualisasi dalam melihat hal-hal di dunia. Sedangkan ekstrovert ialah seseorang yang mempunyai pandangan yang objektif dan tidak dipersonalisasikan mengani dunia. Namun berbeda dengan Eysenk, bahwa seseorang yang memiliki tipe ekstrovert ialah memiliki karakteristik yang lebih terbuka dan kemampuan bersosialisasi yang impulsif, sementara introvert berkebalikan dari introvert yang cenderung tertutup dan kurang mampu bersosialisasi.

Dari tipe kepribadian introvert dan ekstrovert tersebut mana yang anda sukai? Sebuah pertanyaan pilihan akan memiliih sesuai dengan tipe kepribadiannya sendiri namun hal itu jarang ditemui untuk memilih dua-duanya ataupun diantaranya karena kita terkadang membutuhkan dan menginginkan sesesorang di situasi-situasi yang berbeda-beda atau di satu situasi namun dengan membutuhkan sifat yang berbeda sehingga ketidaksamaan akan melengkapi satu sama lainnya.

Orang-orang yang suka ekstrovert seperti senang bercanda, penuh gairah, cepat dalam berpikir, optimis, serta sifat lain yang mengindikasikan orang-orang yang menghargai hubungan mereka dengan orang lain. Dari contoh-contoh tersebut merupakan pribadi yang membuat orang lain berceria dan suasana menjadi ramai karena seseorang yang suka bercanda akan selalu membuat orang lain tertawa lepas dengan guyonan dan kelucuannya yang ceplas-ceplos. Tidak hanya itu tipe ekstrovert akan membuat orang lain ikut semangat juga karena mereka selalu optimis dalam melakukan hal, kemudian peka terhadap lingkungan dengan menghargai teman-teman maupun keluarga tanpa keegoisan dirinya.

Selanjutnya orang yang memiliki tipe pribadi introvert yaitu pendiam, pasif, tidak terlalu bersosialisasi, hati-hati, tertutup, penuh perhatian, pesimistis, damai, tenang, dan terkontrol. Seseorang yang memiliki pribadi introvert akan susah untuk memiliki teman yang baru karena sosialisasinya terhambat dan komunikasinya kurang sehingga terkadang membuat orang lain optimis dan selalu serius terhadap lingkungan namun satu hal yang diunggulkan dalam pribadi introvert ini yaitu dia penuh perhatian terhadap sosialnya dan menjadikannya tenang dan damai tidak suka keadaan yang rame. Yang menjadikan dasar perbedaan pribadi introvert dan ekstrovert ialah sifat dasar biologis dan genetiknya bukan terletak pada prilakunya.

Untuk membedakan orang ekstrovert dan introvert ialah jika introvert menghindari aktivitas-aktivitas yang menegangkan dan menantang seperti memimpin, olahraga kompetitif, menuruni bukit, dan lain-lain karena orang introvert memiliki ambang sensoris yang rendah namun tingkat rangsangan kortikal yang tinggi. Sementara ekstrovert kebalikan dari introvert yaitu lebih suka beragam-ragam aktivitas-aktivitas dengan sifat yang menantang seperti mendaki gunung, mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, minum-minuman alkohol, dan lain-lain karena pribadi ekstrovertmemiliki ambang sensoris yang tinggi namun rangsangan kortikal yang rendah.

Introvert dan ekstrovert, mana yang lebih baik? Tidak ada kepribadian yang paling baik karena keduanya saling melengkapi. Keduanya sebagai penyeimbang bagi satu sama lain. Apa jadinya jika dunia ini hanya diisi oleh kaum ekstrovert begitu pun sebaliknya. Bukan kah sungguh monoton jadinya?